Wednesday, July 22, 2009

SUARA AZZAHIRAH EDISI JULAI

SUARA AZZAHIRAH صوة الزاهيرة

JQAF, SEK KEB. AIR MOLEK, MELAKA EDISI JULAI2009

ISRA’ MIKRAJ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba'du,

Tidak dapat dinafikan lagi bahawa peristiwa Israk dan Mikraj merupakan tanda kebesaran ALLAH dan ia membuktikan betapa tingginya darjat sayyidul mursalin (penghulu segala rasul), iaitu Muhammad bin Abdullah s.a.w.

Firman ALLAH S.W.T:

"Maha Suci ALLAH yang telah menjalankan hamba-NYA (Muhammad) pada malam hari dari masjidilharam (di Makkah) ke masjidilaqsa (di Palestin, yang KAMI berkati sekelilingnya untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) KAMI. Sesungguhnya ALLAH jualah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." – Surah al-Israa’: 1.

Melalui peristiwa tersebut terdapat begitu banyak pelajaran yang begitu bermanfaat Mari kita perhatikan beberapa pegajaran penting dari peristiwa tersebut secara ringkas:

a. Ia membatalkan fahaman bahawa ALLAH berada di mana-mana sebagaimana iktikad kelompok menyeleweng seperti Muktazilah dan Jahmiyah. Melalui peristiwa ini Nabi Muhammad s.a.w telah di angkat ke atas langit untuk bertemu dengan ALLAH. Ini membenarkan iktikad bahawa ALLAH bersemayam di atas ‘Arasy yang terletak di atas langit.

b. Melalui peristiwa inilah ALLAH telah memfardukan ibadah solat sebanyak lima waktu sehari. Ini membuktikan keagungan serta keistimewaan ibadah solat ini berbanding dengan ibadah-ibadah lain. Tidak seperti ibadah lain, kewajipan ibadah solat diwahyukan terus kepada Nabi Muhammad s.a.w pada malam berlakunya peristiwa Israk dan Mikraj tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril.

c. Peristiwa ini juga membuktikan bahwa Rasulullah s.a.w memilki status yang lebih tinggi berbanding rasul-rasul yang lain. Ketika Israk baginda telah menjadi imam kepada semua para Nabi dan Rasul, iaitu mengerjakan solat dua rakaat di dalam masjidilaqsa. Oleh itu, sewajarnya kita taat kepada ajarannya serta menghindari segala larangannya.

d. Rasulullah s.a.w juga telah diperlihatkan balasan ngeri yang dikenakan kepada penghuni neraka yang melakukan dosa-dosa besar seperti mengumpat dan manusia yang menyeru ke arah kebaikan namun dia sendiri tidak mengamalkannya.

e. Rasulullah s.a.w juga telah diperlihatkan keindahan syurga melalui peristiwa ini dan ia boleh dijadikan sumber motivasi untuk kita melakukan perkara-perkara yang makruf.

f. Melalui peristiwa ini juga kita dapat mempelajari nilai-nilai murni yang terdapat dalam diri para sahabat. Ketaatan serta keyakinan tanpa berbelah-bahagi kepada Rasulullah s.a.w jelas kelihatan di dalam jiwa mereka apabila menerima berita yang dianggap tidak munasabah oleh golongan musyrik Makkah. Abu Bakar r.a hanya menjawab:

"Sesungguhnya aku telah membenarkan baginda terhadap apa yang lebih jauh dari ini. Aku membenarkan baginda terhadap berita dari langit yang baginda bawa." - Hadis riwayat al-Hakim di dalam al-Mustadrak.

Barangsiapa yang melakukan satu amal yang bukan dari suruhan kami (iaitu di dalam perkara berkaitan agama), maka tertolaklah ia. - Hadis riwayat Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab al-Aqdhiyah, no: 1718

GERHANA MATAHARI

FENOMENA GERHANA MATAHARI DI MELAKA PADA 22 JULAI 2009(bermula8.33pagi-945pagi)

AMALAN YANG DI ANJURKAN KETIKA TERJADI GERHANA

Pertama: PERBANYAKKAN ZIKIR, ISTIGHFAR, TAKBIR, SEDEKAH DAN SEGALA BENTUK KETAATAN.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044

Kedua: MENGERJAKAN SOLAT GERHANA BERJEMA’AH DIMASJID

Ketiga: WANITA JUGA BOLEH SOLAT BERSAMA LELAKI.

Keempat:MENYERU JAMA'AH DENGAN PANGGILAN"ASSOLATU JAAMIAH" DAN

TIDAK ADA AZAN DAN IQAMAH

Kelima: BERKHUTBAH SELEPAS SOLAT GERHANA.

TATA CARA SOLAT GERHANA MATAHARI(KUSUF):

[1] BERNIAT DIDALAM HATI dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.

[2] TAKBIRATUL IHRAM yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

[3] MEMBACA DOA IFTITAH dan berta’awudz, kemudian MEMBACA SURAH ALFATIHAH dan MEMBACA SURAH PANJANG (seperti surat Al Baqarah) sambil DIKUATKAN (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

[4] Kemudian RUKU' sambil memanjangkannya.

[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (I'TIDAL) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’

[6] Setelah i’tidal ini TIDAK TERUS sujud, namun dilanjutkan dengan MEMBACA AL-FATIHAH dan SURAH PANJANG. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.[7] Kemudian ruku’ kembali (RUKU' KEDUA) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (I'TIDAL)

.[9] Kemudian SUJUD yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakanRAKA'AT KEDUA SAMA SEPERTI RAKA'AT PERTAMA cuma bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

[11] SALAM

[12] Setelah itu imam MENYAMPAIKAN KHUTBAH kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1/438) -(ibnuhashim,skam09)

Nasehat Terakhir

Saudaraku, takutlah dengan fenomena alami ini. Sikap yang tepat ketika fenomena gerhana ini adalah takut, khawatir akan terjadi hari kiamat. Bukan kebiasaan orang seperti kebiasaan orang sekarang ini yang hanya ingin menyaksikan peristiwa gerhana dengan membuat album kenangan fenomena tersebut, tanpa mahu mengindahkan tuntunan dan ajakan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika itu. Siapa tahu peristiwa ini adalah tanda datangnya bencana atau azab, atau tanda semakin dekatnya hari kiamat. Lihatlah yang dilakukan oleh Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam:

Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda, ”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebahagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim no. 912)

An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud kenapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari kiamat. Beliau rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di antaranya:

Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda-tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal. Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat. (Syarh Muslim, 3/322)

Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir akan tertimpa azab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahawa beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicintai Allah. Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat. Na’udzu billahi min dzalik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin. Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dapat beramal soleh dan semoga kita selalu diberkati rizki yang thoyyib. –JQAF SKAM09-

No comments: